Powered By Blogger

1/16/2013

KERAGAMAN SOSIAL - BUDAYA


Keragaman Sosial - Budaya

       Keragaman Kenampakan Alam Kenampakan alam Indonesia menunjukkan keragaman sosial budaya. Keragaman sosial, misalnya dari segi pendidikan, masyarakat di daerah pegunungan dan tempat terpencil memiliki kesempatan yang lebih kecil dalam memeroleh pendidikan dibandingkan dengan masyarakat di daerah yang mudah dijangkau. Kehidupan di bidang teknologi pun sama. Mereka yang tinggal di tempat terpencil dan terisolasi lebih lamban perkembangan teknologinya dibandingkan dengan masyarakat di daerah yang mudah dijangkau. Di sini, transportasi menjadi sarana yang penting bagi perkembangan suatu masyarakat.

        Penampakan alam Indonesia juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di daerah pedesaan. Masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan di daerah perkotaan. Dari tingkat konsumsi, misalnya. Masyarakat di daerah pedesaan mengkonsumsi makanan yang lebih sederhana dibandingkan dengan mereka yang ada di daerah perkotaan. Tentu saja tetap diingat, bahwa makanan yang lebih sederhana tidak berarti kurang gizi. 

         Masyarakat yang ada di pedesaan umumnya bekerja sebagai petani. Mereka mengolah sawah secara sederhana. Masyarakat belum mengenal cara bercocok tanam secara modern, misalnya dengan menggunakan mesin - mesin pengolah tanah yang canggih. Sementara masyarakat perkotaan bekerja di sektor industri, menjadi karyawan di kantor, wiraswasta, bekerja di bidang jasa, dan berbagai jenis pekerjaan lainnya.

       Masyarakat pedesaan di pantai berbeda dengan masyarakat pedesaan di pedalaman. Masyarakat yang tinggal di pedalaman lebih lambat perkembanganya karena faktor komunikasi. Sementara masyarakat di daerah pantai umumnya lebih cepat berkembang dan lebih dinamis. Pengaruh-pengaruh dari luar umumnya cepat masuk ke masyarakat di daerah pantai. Mata pencarian mereka pun berbeda. Masyarakat di daerah pantai umumnya bekerja sebagai nelayan. Sementara masyarakat di daerah pedalaman umumnya adalah petani.

       Masyarakat di daerah pedesaan masih menghormati kekerabatan atau keluarga besar. Sering ada acara keluarga di mana sebagian besar anggota keluarga dari ayah atau ibu datang dan terlibat. Hubungan antara warga masyarakat pun masih sangat akrab. Kalau ada tetangga yang mengadakan hajatan, tetangga yang lainnya de-ngan sukarela membantu dan ambil bagian. Masyarakat perkotaan sudah jarang melakukan hal ini. 

          Bagi mereka, segalanya harus bisa diatur dengan uang. Juga dalam bidang agama. Kehidupan beragama di daerah pedesaan jauh lebih mendalam dibandingkan dengan di daerah kota. Keadaan alam sangat mempengaruhi mata pencarian penduduk. Kebanyakan penduduk sekitar pantai bekerja sebagai nelayan.

             Mereka yang tinggal di dataran tinggi bekerja sebagai petani. Umumnya mereka bertani sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman perkebunan. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah juga bertani. Tapi pertanian mereka lain. Mereka mengolah sawah - sawah yang luas. Tanaman pokoknya adalah padi. Masyarakat di daerah yang tidak memiliki curah hujan tinggi dan tidak ada sawah juga bekerja sebagai petani. Tetapi yang mereka tanam bukan padi. Mereka menanam kacang-kacangan, umbi-umbian, ketela, dan sebagainya. Masyarakat yang tinggal di daerah padang rumput yang luas mengusahakan peternakan. Mereka memelihara hewan seperti kerbau, sapi, kuda, domba, kambing, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar